6:00:00 AM
0

Setelah beberapa wktu lalu kita telah membahas model investigasi forensic GCFI (Generic Computer Forensic Investigator Model) yang ditulis dalam paper “Common Phase Of Computer Forensic Investigator Model” Oleh Yunus Yusoff, Roslan Ismail dan Zainuddin Hassan. Untuk lebih jelasnya bisa melihat link berikut ini. Pembahasan Paper Common Phases Of Computer Forensics Investigation Models”.

Dan pada kesempatan ini kita akan membahas tentang model investigasi “A Comprehensive and Harmonized Digital Forencic Investigation Process Model” yang dibuat oleh (Valjarevic & Venter, 2015). Dalam paper tersebut, mereka mengusulkan sebuah model konprehensif yang selaras dengan model yang ada. investigasi baru yang disebut dengan “Concurent Processes” model ini memungkinkan dalam proses invetigasi yang lebih efisien dan efektif dalam proses investigasi Bukti Digital.
Proses konkuren(Concurent Processes) adalah suatu tindakan prinsip yang harus dicapai secara paralel dengan proses lain dalam model proses penyelidikan digital forensic. Model proses ini memungkinkan seorang penyelidik bekerja lebih efisien dan dapat diandalkan dalam ketaatan pada prinsip-prinsip Investigasi Digital Forensic.
Dalam model Proses Investigasi ini, di bagi atas 4 tahapan utama, adapun tahapanya adalah :
Readines Processes, Initialization Processes, Acquisitive Processes, Investigative Processes. Dari ke 4 tahapan utam tersebut, akan ada lagi model turunan dari masing-masing tahapan tersebut, adapun tahapan utama dari model investigasi ini dapat dilahat pada gambar berikut ini : 

Tahapan Readiness Processes Merupakan tahapan awal dengan proses penyelidikan pra-insiden yang bertujuan untuk mencapai kesiapan penyelidikan forensic digital dalam sebuah organisasi diataranya dapat memaksimalkan penggunaan bukti yang potensial. Adapun tahapan tahapan yang terdapat dalam tahapan Readiness Processes ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.


Tahapan Initiallization Processes Merupakan tahapan dimulainya investigasi/penyelidikn forensic digital. Proses ini mencangkup Incident Detection, First Response, Planning, Preparation. Proses ini bersifat sangat penting untuk keberhasilan dan efektivitas penyelidikan, karena ini merupakan dasar-dasar pondasi untuk salah satu proses berikut yaitu Initiallization Processes. Jika ada kesalahan pada tahapan ini bukti digital mungkin akan diragukan atau atau tidak digunakan dalam proses peradilan. Berikut gambar dari tahapan Initiallization Processes.


Tahapan ke tiga yaitu tahapan Acquisitive Processes. Pada tahapan ini berkaitan dengan proses investigasi secara langsung di tempat kejadian, pada tahapan ini juga akan dilakukan akuisisi bukti digital yang ditemukan. Validasi dan relevansi bukti digital berkaitan erat dengan tahapan ini. Selain akuisisi bukti digital, tahapan ini juga termasuk penyitaan barang bukti, pengiriman barang bukti dan penyimpanan barang bukti. Berikut ini gambar dari tahapan Acquisitive Processes.


Tahapan terkahir atau tahapan ke 4 adalah tahapan Investigasi Processes. Pada tahapan ini barang bukti digital yang di akuisisi di tempat kejadian kemudian dilakukan pemeriksaan dan analisis untuk mencari keterlibatannya dengan kejadian yang terjadi. Setelah pemeriksaan dan analisis telah selesai, maka langka selanjutnya adal pembuatan laporan hasis analisis untuk kemudian dipresentasikan. Dan terakhir yaitu penutupan kasus.  Adapun tahapan dari Investigasi Processes ini adalah :


Dari gambar diatas kita dapat melihat bahwa antara tahap Initialization Processes, Acquisitive Processes dan Investigative Processes. Ketiga tahapan tersebut saling terintegrasi antara satu sama lain, mana ketika kita gagal melakukan Proses Investigasi makan kita bisa mengulang atau kembali ke tahap Initiasization Processes.


Untuk libih jelasnya kita coba menjabarkan atau menggabungkan semua tahapan tersebut menjadi sebuat tahapan yang disebut dengan Model Comprehensive harmonized digital forensic investigation process. Adapun gambar tahapannya dapat dilihat di bawa ini.


Gambar : Komprehensif harmonis proses penyelidikan forensik digital

Penggunaan model yang diusulkan “Comprehensive harmonized digital forensic investigation process”, proses ini bisa menumbuhkan banyak manfaat bagi praktisi forensic digital maupun akademisi. Adapun manfaatnya sebagai berikut : Dapat diterimanya bukti digital di pengadilan, Fakta dalam proses standar yang digunakan, Kesalahan manusia dan kelalaian selama proses penyelidikan digital forensic bisa diperkecil sekali proses tersebut diselaraskan atau diperkenalkan, penggunaan model proses yang diusulkan akan memungkinkan masyarakan modern untuk melawan cybercrime jauh lebih efisien dan iteraktif antara swasta dan pemerintah akan dibuat lebih mudah dan lebih efisien, model proses penyelidikan forensic digital yang diusulkan akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelidikan forensic digital.

Menurut analisis saya, model Investigasi yang telah diusulkan dalam paper ini sudah sangat bagus karena perencanaan dan persiapa sebelum melakukan investigasi yang dilakukan harus memang benar-benar matang sebelum ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan barang bukti. dalam model ini juga telan dijelaskan sub-sub tahapan yang menjelaskan lebih jelas lagi dalam tahapan-tahapan utama proses Investigasi.
Oke demikian pembahasa kali ini mengenai model investigasi Comprehensive harmonized digital forensic investigation process” yang bisan disebut sebagai model “Concurent Processes”. Semoga pembasan kali ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan bermanfaat buat saya sendri, dan semoga bembahasan kali ini juga dapat membuka wawasan kita untuk berbuat lebih baik lagi. Aminnnnnnn...πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€ Sampai ketemu di Postingan selanjutnya..


Referensi :
Aleksander Valjarevic and Hein S. Venter. (November 2015). A Comprehensive and Harmonized Digital Forensic Investigation Process Model. Journal Of Forensic Sciences. Vol. 60, No. 6


0 komentar :

Post a Comment